Arus Balik Lebaran 2025: 70 Persen Pemudik Berpacu dengan Waktu, Jabodetabek Kembali Berdenyut!

JAKARTA – Gemuruh arus balik Lebaran 2025 hampir usai, seiring 70 persen kendaraan pemudik yang tersebut sudah pernah kembali memadati arah Jabodetabek. Sebuah pertaruhan waktu kemudian rindu kampung halaman telah lama usai, sekarang ini saatnya kembali ke rutinitas ibu kota.
Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Dirgakkum Korlantas Polri, mengungkapkan perkembangan terkini situasi arus balik. Dalam keterangan resmi yang mana disampaikan pada Awal Minggu (7/4) kemarin, ia memaparkan bahwa sejak Mulai Pekan dini hari, lalu lintas pada empat gerbang tol utama mengalami peningkatan signifikan.
“Rata-rata, antara 5.000 hingga 7.000 kendaraan membanjiri gerbang tol setiap jamnya. Hingga pukul 18.00 WIB, nyaris 70 persen dari total kendaraan pemudik telah dilakukan kembali ke arah Jabodetabek,” jelas Slamet. Angka yang fantastis, menggambarkan betapa kuatnya daya tarik metropolitan bagi jutaan orang.
Korlantas Polri terus bersiaga memantau pergerakan kendaraan yang tersebut datang dari berbagai penjuru.
Fokus utama adalah arus dari Kalikangkung, Pejagan, Palimanan, Cipularang, lalu Cileunyi – jalur-jalur krusial yang dimaksud menjadi nadi penghubung antara Jawa juga Jabodetabek.
Secercah Harapan di dalam Tengah Padatnya Arus Balik
Namun, dalam balik padatnya arus balik, terselip kabar menggembirakan. Slamet Santoso dengan bangga melaporkan keberhasilan pelaksanaan mudik tahun ini, tercermin dari penurunan hitungan kecelakaan yang tersebut signifikan.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, bilangan kecelakaan selama periode mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan antara 27 persen hingga 30 persen,” ungkap Slamet. Sebuah pencapaian luar biasa yang dimaksud patut diapresiasi.
Keberhasilan ini, menurut Slamet, adalah buah dari sinergisitas yang kuat antar berbagai pihak terkait. Evaluasi mendalam terhadap penyelenggaraan mudik dan juga Nataru tahun sebelumnya melahirkan pola-pola baru yang mana tambahan efektif.
“Kita menyadari bahwa pola-pola baru ini adalah hasil dari evaluasi Lebaran tahun lalu kemudian Nataru kemarin. Kemudian, kita elaborasikan pada Lebaran tahun ini, juga alhamdulillah telah ada pola-pola baru,” jelasnya.
Inovasi Rekayasa Lalu Lintas: Kunci Pokok Keberhasilan
Salah satu pembaharuan yang mana menjadi kunci keberhasilan adalah rekayasa lalu lintas yang tersebut lebih lanjut komprehensif. Tidak hanya sekali pengalihan arus, tetapi juga penerapan contraflow dan juga one way lokal.
“Pada pada waktu penyelenggaraan rekayasa lalu lintas, kita bukanlah hanya sekali mengalihkan arus lalu lintas, tapi juga kita menggunakan contraflow kemudian yang mana baru tahun ini dilaksanakan adalah dengan one way lokal,” papar Slamet.
Pola-pola baru ini terbukti efektif di mengurai kepadatan lalu lintas serta meminimalisir risiko kecelakaan. Sebuah pelajaran berharga untuk penyelenggaraan mudik pada tahun-tahun mendatang.
Kini, Jabodetabek bersiap menyambut kedatangan para pejuang rantau. Pusat Kota ini kembali berdenyut, siap menerima energi baru dari merekan yang mana telah lama mengisi ulang semangat dalam kampunghalaman.