Washington, D.C. – Matchday 1 Grup G Piala Dunia Antarklub 2025 akan menyajikan duel menarik antara juara Asia, Al Ain, dan raksasa Italia, Juventus. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025, pukul 08.00 WIB di Audi Field, Washington, D.C. Laga ini menjadi penanda debut Juventus di ajang bergengsi ini dengan format barunya. Pertemuan ini bukan sekadar pertandingan, melainkan awal dari babak baru bagi kedua tim. Al Ain datang sebagai juara kontinental yang tengah berjuang menemukan konsistensi, sementara Juventus, yang pernah merajai Eropa, berusaha bangkit dari masa-masa sulit. Siapa pun yang keluar sebagai pemenang akan memegang kendali awal di grup yang juga dihuni oleh Manchester City dan Wydad Casablanca.
Juventus: Misi Bangkit dan Membangun Kembali Citra di Kancah Global
Setelah dominasi sembilan tahun di Serie A, Juventus kini berjuang keras untuk kembali ke performa terbaiknya. Musim lalu, 20 hasil imbang di semua kompetisi menjadi bukti inkonsistensi mereka. Pergantian pelatih dari Thiago Motta ke Igor Tudor membawa harapan baru. Tudor mengemban misi berat untuk membenahi fondasi tim dan mengembalikan Juventus ke persaingan global. Piala Dunia Antarklub 2025 bukan hanya soal trofi, tetapi juga ajang untuk memulihkan reputasi. Setelah menghadapi Al Ain, Juventus akan melawan Wydad di Philadelphia, sebelum bertemu lawan terberat, Manchester City. Target realistis mereka adalah meraih empat poin dari dua laga awal untuk mengamankan tiket ke babak berikutnya dan memulai perjalanan pemulihan citra.
Al Ain: Mengulang Kejutan Setelah Gelar Liga Champions Asia
Al Ain sempat mengejutkan dunia di tahun 2018 dengan menyingkirkan River Plate di Piala Dunia Antarklub. Namun, perjalanan mereka setelah itu tak selalu mulus. Meskipun baru saja menjuarai Liga Champions Asia, performa mereka di liga domestik justru menurun tajam, finis di posisi kelima Liga Pro UEA. Di bawah asuhan pelatih baru, Vladimir Ivic, menggantikan Hernan Crespo, Al Ain membawa semangat underdog yang bisa menjadi kekuatan tersembunyi. Mereka diperkuat oleh bintang-bintang seperti Kodjo Laba, Soufiane Rahimi, dan Kaku Romero. Di grup yang berat ini, Al Ain berpotensi tampil tanpa beban dan mencari celah untuk memberikan kejutan.
Pemain Kunci Juventus: Harapan pada Kenan Yildiz dan Kedalaman Lini Depan
Kabar baik datang dari tim medis Juventus dengan pulihnya Bremer dan Milik yang sudah kembali berlatih. Locatelli juga berangsur pulih dari cedera engkel, menambah kekuatan di lini tengah. Fokus kini tertuju pada Kenan Yildiz, talenta muda asal Turki yang tampil gemilang musim lalu. Dalam formasi 3-4-2-1 ala Tudor, Yildiz diprediksi akan menjadi senjata utama di lini serang. Statistik menunjukkan bahwa Juventus tampil lebih tajam saat ia bermain sejak menit pertama. Meskipun Dusan Vlahovic masih diunggulkan sebagai striker utama dengan 10 gol musim lalu, persaingan dengan Randal Kolo Muani dan Yildiz dapat menciptakan lini depan Juventus yang lebih dinamis dan tak terduga. Kedalaman skuad menjadi kunci bagi Igor Tudor untuk meracik strategi terbaiknya.
Kekuatan Serangan Al Ain: Rahimi, Laba, dan Pengalaman Rui Patricio
Meski berstatus underdog, lini depan Al Ain patut diperhitungkan. Kodjo Laba menjadi ancaman nyata dengan 20 gol musim lalu dan kekuatan dalam duel udara. Ia akan didukung oleh Soufiane Rahimi dan Kaku, yang dikenal kreatif dan berbahaya di sepertiga akhir lapangan. Soufiane Rahimi sedang dalam performa puncak, dinobatkan sebagai MVP Liga Champions Asia dan top skor Olimpiade Paris 2024. Bersama Kaku, mereka membentuk poros serangan yang mampu memanfaatkan celah terkecil di pertahanan lawan. Kehadiran kiper veteran Rui Patricio di bawah mistar gawang juga menjadi nilai tambah. Mantan penggawa AS Roma dan Atalanta ini membawa pengalaman penting dan ketenangan, yang bisa menjadi pembeda dalam pertandingan ketat, terutama saat menghadapi serangan bertubi-tubi dari Juventus.
