Berita Nasional

Ribuan lowongan kerja di Kuwait menanti PMI, pemerintah siap jembatani

Ibukota Indonesia – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani sudah pernah mendiskusikan upaya memenuhi ribuan potensi kerja dalam Kuwait bagi Pekerja Migran Indonesi (PMI) dengan Dubes Negara Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana, secara daring.

"Kementerian P2MI dan juga KBRI Kuwait akan berkoordinasi erat, menjamin keinginan pekerja migran di Kuwait mampu dipenuhi baik dari sisi SDM (sumber daya manusia) maupun kompetensinya," kata Christina di siaran pers KemenP2MI pada Jakarta, Selasa.

Dalam siaran pers yang disebutkan disebutkan bahwa ada empat ribu kesempatan kerja sektor formal di Kuwait yang mana baru terisi seperempantya oleh PMI pada 2024 lalu, sebagian besar menggunakan skema antarswasta.

Dari sektor tersebut, kesempatan terbesar datang dari hospitality dan kesejahteraan yang tersebut mencapai 2.668 lowongan pekerjaan hingga 11 April 2025, juga lainnya ada sektor manufaktur, proyek konstruksi juga otomotif.

"P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) bisa jadi mengambil kesempatan ini, tentunya dengan menyesuaikan antara keinginan user (pemberi kerja ke Kuwait) dengan skill pekerja migran kita, serta Kementerian P2MI akan menjembatani ini," jelas Christina.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana mengakui bahwa kerja identik antarpemerintah dengan Kuwait terkait penempatan tenaga kebugaran belum dapat direalisasikan.

"Karena tidaklah adanya kerja sejenis G to G (antarpemerintah), pemerintahan Kuwait membuka dengan segera lowongan pekerjaan sektor keseimbangan melalui website. Artinya warga negara lalu negara manapun mampu mengirimkan tenaga kerja sektor kesegaran ke Kuwait," sambungnya.

Menurut Lena hal yang disebutkan dikarenakan Nusantara sebelumnya bukan menindaklanjuti negosiasi pengaturan teknis tentang penempatan PMI dengan Kuwait.

"Karena dari kita yang tersebut terlambat, maka slot penempatan pekerja migran sektor kesejahteraan pada Kuwait yang mana seharusnya bisa saja diisi dari Indonesia, banyak diisi dari Bangladesh dan juga Pakistan," jelas Lena.

Selain itu, Lena menuturkan bahwa keterbatasan bahasa teristimewa bahasa Inggris juga berubah menjadi kendala bagi PMI untuk ditempatkan pada Kuwait.

"Contohnya di 2023, Indonesi diminta mengisi 100 tenaga keamanan untuk bandara Kuwait. Namun, bukan satupun yang mana lolos seleksi, sebab terkendala bahasa," ungkapnya.

Lena memohonkan bantuan KemenP2MI untuk berinteraksi dengan balai latihan kerja (BLK) agar menambah kurikulum pelajaran bahasa Inggris untuk tujuan tertentu (specific purpose English).

Menanggapi Lena, Wamen Christina siap melakukan koordinasi lanjutan untuk lebih lanjut memaksimalkan kesempatan penempatan pekerja migran Indonesia.

"Kementerian akan berdialog tambahan lanjut dan juga menjembatani keinginan yang digunakan disampaikan Bu Dubes juga memverifikasi kompetensi pekerja migran kita sesuai dengan permintaan pangsa di dalam Kuwait," ucapnya.

Artikel ini disadur dari Ribuan lowongan kerja di Kuwait menanti PMI, pemerintah siap jembatani

Related Articles

Back to top button