Gaya Hidup

Mengenal tuli konduktif, penyebab pendapat terdengar teredam

Ibukota Indonesia – Gangguan pendengaran tidaklah selalu permanen atau terjadi oleh sebab itu faktor usia. Salah satu jenis kelainan yang digunakan cukup umum adalah tuli konduktif, yaitu kondisi ketika pernyataan tidak ada bisa jadi masuk secara maksimal ke bagian di telinga.

Akibatnya, kata-kata terdengar pelan atau teredam, meskipun sumbernya sebenarnya cukup keras. Tuli konduktif kerap kali disebabkan oleh hambatan fisik pada telinga luar atau tengah, kemudian kabar baiknya banyak kasusnya bisa jadi diobati.

Lalu, apa hanya penyebabnya juga bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, mengutip beragam sumber.

Mengenal tuli konduktif

Tuli konduktif merupakan jenis gangguan mental pendengaran yang disebabkan oleh hambatan atau kecacatan pada telinga bagian luar atau tengah. Kondisi ini menimbulkan gelombang pendapat sulit mencapai telinga bagian dalam, sehingga pengumuman terdengar lemah atau teredam.

Pada dasarnya, langkah-langkah mendengar diawali pada waktu gelombang kata-kata masuk melalui liang telinga, berikutnya menggetarkan tulang-tulang kecil pada telinga tengah. Getaran ini kemudian diubah menjadi sinyal serta dikirim ke sel-sel saraf di dalam telinga dalam, sebelum akhirnya diteruskan ke otak untuk diproses.

Namun, bila ada gangguan pada salah satu bagian tersebut, maka aliran pernyataan akan terhambat. Akibatnya, kata-kata yang masuk bukan mampu diproses dengan baik, sehingga pendengaran pun terganggu. Kabar baiknya, tuli konduktif umumnya bersifat sementara lalu bisa jadi diselesaikan dengan penyembuhan yang dimaksud tepat sesuai penyebabnya.

Penyebab tuli konduktif

Seperti yang dimaksud sudah dijelaskan sebelumnya, tuli konduktif terbentuk saat gelombang pernyataan tak dapat mencapai telinga bagian dalam. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh berubah-ubah faktor, seperti gangguan mental pada tulang pendengaran, jaringan ikat ke telinga, atau saraf yang digunakan menghubungkan telinga dengan otak.

Beberapa keadaan yang mana dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tuli konduktif antara lain:

• Adanya benda asing atau serangga yang tersebut mengalami masalah pada di liang telinga.

• Infeksi pada telinga luar (otitis eksterna) atau telinga sedang (otitis media), yang digunakan banyak dialami oleh perenang.

• Penyempitan saluran telinga.

• Infeksi pada tuba eustachius, saluran yang mana menghubungkan hidung dan juga telinga tengah.

• Kelainan pada bangunan saluran telinga yang tersebut bisa saja terbentuk akibat factor bawaan, operasi, atau cedera.

• Adanya lubang pada gendang telinga.

Otosklerosis, yakni perkembangan tulang abnormal dalam telinga

• Penumpukan cairan dalam telinga.

• Kotoran yang menghalangi liang telinga.

• Tumor yang mana menyumbat telinga bagian luar atau tengah.

Cara menghindari tuli kognitif

Tuli konduktif sebenarnya bisa jadi dicegah dengan merawat keseimbangan telinga secara menyeluruh. Salah satu langkah penting adalah membatasi paparan kata-kata keras pada jangka waktu lama. Selain itu, beberapa upaya berikut juga sanggup membantu mempertahankan pendengaran terus optimal:

• Mencukupi waktu istirahat agar tubuh, di antaranya fungsi telinga, tetap prima.

• Menghindari kebiasaan memasukkan jari atau benda asing ke telinga, seperti kapas, cotton bud, tisu, maupun kain.

• Melakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.

• Mendengarkan musik dengan ukuran sedang, tiada terlalu keras.

• Memilih headphone yang digunakan mempunyai kualitas pernyataan dan juga proteksi yang dimaksud baik.

Artikel ini disadur dari Mengenal tuli konduktif, penyebab suara terdengar teredam

Related Articles

Back to top button