Gaya Hidup

Mengenal tradisi garter Eropa yang dimaksud dipopulerkan Luna Maya & Maxime

DKI Jakarta – Pernikahan adalah momen sakral yang mana dipenuhi rasa bahagia bagi setiap pasangan. Selain adanya prosesi ijab kabul serta acara menyambut tamu, biasanya pada pernikahan juga terdapat beberapa tradisi yang mana dilakukan.

Tradisi ini dapat berbeda-beda, tergantung pada budaya yang mana dianut oleh pasangan maupun keluarga besar mereka. Salah satu contohnya adalah tradisi dari budaya Eropa yang dikenal dengan sebutan garter. Lantas, apa sebenarnya tradisi garter itu?

Tradisi garter diketahui oleh kalangan rakyat Indonesia, pasca aktris ternama Luna Maya lalu Maxime Bouttier resmi menikah. Dalam pernikahannya, mereka menggabungkan tradisi budaya Jawa, Bali, dan juga Eropa.

Dari salah satu momen bahagia pasangan aktris ini, terlihat Luna Maya mengenakan garter di dalam paha serta Maxime Bouttier melepas garter yang disebutkan dari balik gaun dengan menggunakan gigi, berikutnya dilempar ke kerumunan tamu pria. Kemudian, mulai diketahui bahwa hal yang dimaksud merupakan tradisi garter selama budaya Eropa.

Tradisi garter merupakan salah satu warisan budaya yang dimaksud bermula sejak abad pertengahan Eropa. Awalnya garter berfungsi sebagai potongan kain tipis atau renda berkaret untuk menahan stoking.

Kemudian, terdapat kepercayaan bahwa miliki potongan pakaian pengantin wanita mengakibatkan keberuntungan. Para tamu undangan pun berjuang merobek gaun pengantin untuk mendapatkan keberuntungan tersebut.

Akan tetapi hal yang disebutkan merusak pakaian berharga sang pengantin. Sehingga, pengantin wanita mulai mengenakan garter sebagai pengganti bagian gaun yang tersebut bisa jadi dilepas serta dimiliki para tamu.

Pengantin wanita akan duduk pada kursi dan juga pengantin pria berlutut dalam depannya. Lalu, pengantin pria akan merunduk ke bawah gaun pengantin untuk melepas garter yang mana melingkar pada paha pengantin wanita menggunakan tangan atau gigi.

Setelah itu, garter yang dimaksud dilemparkan ke arah para tamu, khususnya terhadap para pria lajang. Bagi yang tersebut berhasil menangkap garter, dipercayai akan mendapatkan keberuntungan lalu menjadi pengantin baru selanjutnya. Makna ini hampir mirip seperti lempar bunga.

Selain itu, tradisi mengurangi garter oleh pengantin pria juga diartikan sebagai inovasi status pengantin wanita dari lajang berubah jadi istri, menjadi suatu simbolis kesucian juga kemurnian pengantin wanita.

Di Amerika Serikat serta Inggris, tradisi ini menjadi bagian wajib pada resepsi pernikahan, kerap dipadukan juga dengan lempar bunga dari pengantin wanita. Sementara, tradisi garter di dalam Prancis dikenal dengan sebutan "Jarretière", dalam mana garter dilelang terhadap tamu.

Seiring waktu, tradisi garter berubah bermetamorfosis menjadi momen menyenangkan yang digunakan dinanti pada resepsi pernikahan. Meski tradisi garter berbagai disukai, ada juga yang digunakan menganggapnya kurang sesuai dengan nilai budaya tertentu, estetika, atau semata-mata sebagai tradisi lama.

Artikel ini disadur dari Mengenal tradisi garter Eropa yang dipopulerkan Luna Maya & Maxime

Related Articles

Back to top button