Pusat Ekspor Rusia perkenalkan barang via kegiatan “Made in Russia”

Ibukota Indonesia – Pusat Ekspor Rusia (Russian Export Center/REC) mengadakan inisiatif “Made in Russia” untuk memperkenalkan produk-produk Rusia terhadap masyarakat lalu mitra bidang usaha Indonesia.
Menurut Direktur REC Veronika Nikishina dalam Jakarta, Selasa, acara yang disebutkan menyediakan kesempatan untuk rakyat Tanah Air untuk mengenal bermacam produk-produk Rusia, dan juga nilai budaya, musik dan juga olahraga Rusia di lima tahun ke depan.
Program itu juga dimaksudkan untuk memulai pembangunan hubungan bersahabat antara rakyat Indonesi dan juga Rusia, kata Nikishina.
Program “Made in Russia” tersebut, kata Nikishina, merupakan salah satu cara untuk menjembatani komunikasi antara rakyat Negara Indonesia lalu Rusia, teristimewa kalangan pengusaha perusahaan kedua negara.
Menurutnya, salah satu factor penghambat pada perdagangan antara Tanah Air serta Rusia adalah kurangnya pengetahuan yang dimaksud cukup tentang kemampuan satu mirip lain.
“Oleh akibat itu … tugas utama (REC) adalah menyelenggarakan komunikasi antara lingkaran pengusaha perusahaan Rusia dan juga Indonesi seluas-luasnya,” ujar Nikishina.
Selain mengadakan inisiatif “Made in Russia”, lanjut Nikishina, pihaknya juga menyelenggarakan Pertemuan Bisnis Rusia-Indonesia pada 14-15 April di dalam Jakarta.
Menurut pernyataan tercatat REC, tambahan dari 30 perusahaan dari 12 wilayah menghadirkan solusi merek terhadap calon mitra di dalam bawah inisiatif "Made in Russia" di forum kegiatan bisnis tersebut.
REC menyebutkan bahwa selama dua hari, perusahaan-perusahaan yang disebutkan akan menyelenggarakan lebih banyak dari 130 perjumpaan usaha dengan lebih lanjut dari 40 mitra dari Indonesia.
“Kunjungan bidang usaha ke kantor-kantor perusahaan lokal juga telah lama diselenggarakan,” katanya.
Melalui kegiatan “Made in Russia”, perusahaan-perusahaan mengiklankan teknologi informasi, solusi manajemen serangkaian bisnis, peralatan telekomunikasi, sistem komunikasi utama, peralatan juga teknologi untuk sektor materi bakar kemudian energi (termasuk energi alternatif) serta komoditas pertanian, kehutanan dan juga pupuk.
“Para perusahaan siap untuk bekerja mirip di proyek sama-sama dan juga berupaya untuk menguatkan kemitraan strategis antara negara kita,” tegas Nikishina.
Artikel ini disadur dari Pusat Ekspor Rusia perkenalkan produk via program “Made in Russia”