SGN membantu ketahanan energi melalui tetes tebu sebagai substansi EBT

Surabaya, Jawa Timur – Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi menyatakan pihaknya mengupayakan ketahanan energi melalui produksi tetes tebu sebagai substansi baku bioethanol yang mana akan berubah menjadi energi baru terbarukan (EBT).
“SGN memproduksi gula kristal putih (GKP) berkualitas SNI dan juga menciptakan mollasses (tetes tebu) yang dimaksud bermetamorfosis menjadi material baku bioethanol kemudian digadang-gadang sebagai EBT,” katanya ke Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Mahmudi memaparkan PTPN Group sangat serius untuk mengembangkan komoditas ethanol untuk komponen bakar satu di antaranya melalui satu pabrik bioethanol yakni PT Energi Agro Nusantara.
Pabrik yang dimaksud terintegrasi dengan Pabrik Gula Gempolkrep pada Mojokerto yang digunakan memiliki kapasitas produksi fuel grade ethanol sebesar 30.000 kilo liter per tahun.
Menurut Mahmudi, adanya integrasi pabrik bioethanol dengan pabrik gula akan dapat menghemat biaya proses untuk suplai energi sekitar 7 persen dari total biaya produksi.
“Kebutuhan energi berbentuk steam untuk proses produksi ethanol dipasok dari pabrik gula sebesar 12-15 ton per jam,” ujarnya.
Meski demikian, Mahmudi menekankan pentingnya dukungan regulasi lalu insentif pemerintah guna mempercepat pertumbuhan lapangan usaha bioetanol sebagai alternatif EBT di negeri.
Terlebih, pemerintah mempunyai komitmen untuk mencapai ketahanan energi melalui Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional juga Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Mahmudi menuturkan kolaborasi antara dukungan pemerintah serta lapangan usaha akan berubah menjadi kesempatan strategis untuk menguatkan sinergi nasional di mencapai swasembada energi.
“Swasembada energi dapat dicapai dengan memanfaatkan energi baru terbarukan yang mana ramah lingkungan di antaranya melalui tetes tebu,” katanya.
Artikel ini disadur dari SGN dukung ketahanan energi melalui tetes tebu sebagai bahan EBT