Performa Shayne Pattynama Menurun, Absen di Laga Timnas Indonesia vs China: Apa Penyebabnya?

Jakarta – Nama Shayne Pattynama sempat menjadi sorotan publik berkat performa cemerlangnya bersama Timnas Indonesia. Berbekal pengalaman bermain di Eropa dan darah keturunan Indonesia, ekspektasi terhadap pemain berusia 26 tahun ini begitu tinggi. Namun, belakangan performa Pattynama justru menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.
Shayne Pattynama Absen Lawan China, Apa yang Terjadi?
Pada laga penting Timnas Indonesia kontra China yang digelar Kamis malam (7/6), publik dibuat terkejut karena Shayne Pattynama tidak masuk dalam daftar pemain. Ia bahkan tidak termasuk dalam 23 nama yang dipilih oleh pelatih baru, Patrick Kluivert.
Yang mengejutkan, absennya Pattynama bukan karena cedera atau alasan non-teknis lainnya. Kemungkinan besar, sang pemain kalah bersaing dengan pemain lain di posisi yang sama.
Penurunan Menit Bermain Sejak 2024
Fakta ini sebenarnya bukan hal baru. Dalam dua laga sebelumnya melawan Australia (20 Maret 2025) dan Bahrain (25 Maret 2025), Shayne masuk dalam skuad, namun tidak diberi kesempatan bermain sama sekali. Bahkan saat Timnas menghadapi Arab Saudi pada 14 November 2024, ia hanya diturunkan selama satu menit.
Minimnya menit bermain ini mengindikasikan bahwa Shayne Pattynama mulai kehilangan tempatnya di Timnas Indonesia. Performa di klub yang tidak konsisten menjadi salah satu alasan utamanya.
Persaingan Ketat di Posisi Bek Kiri Timnas Indonesia
Saat ini, posisi bek kiri Timnas Indonesia dikuasai oleh Calvin Verdonk, pemain asal klub NEC Nijmegen. Verdonk tampil konsisten sejak debut, dengan stamina, teknik, dan kedisiplinan taktik yang menjadikannya pilihan utama Patrick Kluivert.
Selain itu, kehadiran Dean James, yang juga tampil impresif di level klub, memperketat persaingan. Nama-nama seperti Pratama Arhan dan Yance Sayuri pun masih menjadi alternatif kuat untuk mengisi sisi kiri pertahanan Garuda.
Karier Klub Jadi Cerminan Nasib di Timnas
Performa di level klub selalu menjadi indikator utama peluang bermain di Timnas. Shayne Pattynama sebelumnya tampil cukup baik bersama Viking FK di Norwegia, bahkan sempat menjadi andalan di lini belakang. Namun, perpindahannya ke KAS Eupen di Liga Belgia justru menjadi titik balik yang kurang menguntungkan.
Di Eupen, Pattynama kesulitan menembus tim utama. Meski sempat mengalami peningkatan performa pada musim 2024/2025, hal itu belum cukup untuk membawanya kembali ke radar utama pelatih Timnas.
Harapan Baru di Buriram United, Thailand
Memasuki musim 2025/2026, Shayne Pattynama mengambil keputusan penting dengan bergabung ke Buriram United, klub papan atas Thailand. Langkah ini bisa menjadi momentum kebangkitan bagi sang pemain untuk memperbaiki karier dan kembali menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia.
Dengan kompetisi yang cukup kompetitif di Liga Thailand, Shayne berpeluang menunjukkan kualitasnya jika mampu tampil konsisten. Performa positif di klub akan menjadi kunci utama untuk membuka kembali pintu ke skuad Garuda.
Kesimpulan: Shayne Pattynama Harus Bangkit dan Bersaing Lagi
Nasib Shayne Pattynama di Timnas Indonesia kini berada di ujung tanduk. Ketatnya persaingan di lini belakang dan performa yang belum maksimal membuatnya terpinggirkan. Bergabung dengan Buriram United bisa menjadi titik balik kariernya jika dimanfaatkan dengan baik.
Shayne harus membuktikan diri, baik dalam latihan maupun pertandingan kompetitif di klub barunya. Hanya dengan performa stabil dan peningkatan signifikan, peluang kembali ke Timnas Indonesia akan terbuka lebar.